WHAT'S NEW?
Loading...

Dari Urine Untuk Energi Alternatif Dunia

Menurut sebuah hipotesis, saat ini Planet Bumi menghadapi rentetan ancaman lingkungan, di antaranya penipisan bahan bakar fosil sehingga membutuhkan Energi Alternatif, polusi dan perubahan iklim. Hal tersebut membuat keberadaan energi bersih dan terbarukan sangat penting. Sumber energi alternatif banyak bermunculan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin dan air tampak menjanjikan.

Kemudian ditemukan sumber energi terbarukan yaitu, urin sebagai penerus energi alternatif. Hasil penelitian terbaru di Inggris mengumumkan bahwa telah berhasil mengembangkan sel bahan bakar murah bertenaga urin yang sanggup menjalankan berbagai perangkat elektronik, termasuk ponsel. Kemampuan untuk memanfaatkan kekuatan kotoran manusia tersebut mungkin saja  dapat merevolusi pembangkit listrik.

Sel bahan bakar mikroba dapat berperan penting dalam mengatasi tiga tantangan dalam menemukan solusi yang mendukung energi aman, terjangkau dan ramah lingkungan, atau biasa dikenal dengan trilema energi. Mungkin tidak ada solusi tunggal untuk mengatasi trilema energi ini, kecuali mengambil keuntungan penuh dari sumber pribumi yang tersedia semisal, urin.

Dengan menggunakan proses biologi alami, bakteri ‘listrik’ dapat mengubah zat organic, seperti urin, menjadi listrik. Kemudian, ketika urin melewati sel bahan bakar, ia bereaksi dengan bakteri, menghasilkan listrik yang dapat secara langsung digunakan untuk menjalankan perangkat elektronik atau disimpan untuk digunakan nanti.

Diperkirakan satu sel bahan bakar mampu menghasilkan 2 watt per meter kubik, cukup untuk menyalakan sebuah ponsel untuk beberapa saat, tetapi output daya dapat ditingkatkan secara signifikan dengan menumpuk beberapa sel bersamaan. Output daya dari sebuah sel tunggal memang tidak sebanding dengan teknologi alternatif lain, seperti hidrogen atau sel bahan bakar surya. Namun, sel bahan bakar bertenaga urin memiliki sederet keuntungan unik tersendiri, terutama karena ukurannya kecil dan biaya produksinya yang terjangkau.

Teknologi ini sangat berpotensi dapat mengubah kehidupan masyarakat miskin yang tak memiliki akses atau tak mampu menjangkau listrik. Hal tersebut merupakan potensi sel untuk negara-negara miskin dan berkembang.

Walaupun ini bukanlah kali pertama pembuktikan potensi yang ada pada urin. Misalnya di tahun 2011 lalu, ilmuan telah menemukan cara menggunakan urin untuk membuat bahan bakar hidrogen. Bahkan, sekelompok remaja di Afrika telah sukses mengembangkan generator yang berjalan berkat urin. Akan tetapi, hal tersebut pun merupakan sumbangan energi alternatif dari urin untuk dunia.

Sumber:

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi


0 komentar:

Posting Komentar